Columna vertebra
merupakan gabungan dari 7 ruas tulang cervical, 12 ruas thoracal, 5 ruas
lumbal, 5 ruas sacrum, dan 1 ruas tulang ekor. Vertebra lumbal tersusun
membentuk cekungan lordosis (Putz, 2002).
Columna
Vertebra (Hall, 2003).
Stabilisas vertebra lumbal
terutama terdiri dari bentuk tulang vertebra dan ligamen sebagai stabilisas pasif
serta otot sebagai stabilisasi aktif. Ligamen yang memperkuat persendian columna
vertebralis region lumbal antara lain : (1) ligamen longitudinal anterior, (2)
ligamen longitudinal posterior, (3) ligamen flavum, (4) ligamen interspinosus,
dan (5) ligamen supraspinosus (Hall, 2003).
1. Otot
penyusun penggerak utama trunk
Otot trunk atau dikenal sebagai core muscle merupakan otot-otot yang
berada pada vertebra dan pelvis. Struktur penyusun otot trunk yang berfungsi sebagai fleksor trunk adalah (1) rectus abdominis, (2) obliqus internus, (3)
obliqus eksternus. Otot-otot ini berada di bagian perut (Hall, 2003). Otot rectus
abdominis berorigo pada simpisis pubis dan berinsersio pada prosesus xhipoideus,
cartilage costa, dan costa ke 5-7. Otot obliqus internus berorigo pada
aponeurosis thoraco-lumbal, cristailiaca, ligament inguinal lateral dan
berinsersio pada permukaan dalam costa ke 10-12, garis pectineal tengah dari
pubis, dan linea alba. Otot obliqus eksternus berorigo pada permukaan luar
costa ke 5-12 dan berinsersio pada puncak anterior tulang ilium, ligament
inguinal, dan linea alba (Cael, 2010).
Grup
Otot Fleksor Trunk (Hall, 2003)
Gerakan ekstensi
digerakan oleh grup otot : (1) erector spine yang terdiri dari otot spinalis,
longisimus, dan illiocostalis, (2) semispinalis yang tersusun dari otot
semispinalis capitis, semispinalis cervicis, dan semispinalis thoracic, (3)
otot vertebra dalam terdiriri dari otot mulitifidus, otot rotator, otot
interspinal, otot intertransversus, and otot levator costae (Hall, 2003).
Otot illiocostalis
berorigo pada sacrum aspek posterior, bibir medial ilium, permukaan posterior
dari costa 1-12, dan berinsersio pada prosesus tranversus L1-L3, permukaan
posterior dari costa 1-6, prosesus tranversus dari C4-C7. Otot longisimus
berorigo pada aponeurosis thorako-lumbalis, prosesus tranversus L5-T1, prosesus
spinosus C4-C7, dan berinsersio pada prosesus tranversus T1-T12, permukaan
posterior dari costa 3-12, prosesus tranversus dari C2-C6, prosesus mastoideus.
Otot spinalis berorigo pada prosesus spinosus T11-L2, prosesus spinosus C7-T2,
dan berinsersio pada proses spinosus T1-T8, prosesus spinosus C2-C4. Otot
semispinalis berorigo pada prosesus tranversus T10-C7, prosesus spinosus C6-C4,
dan berinsersio pada prosesus spinosus T4-C2. Otot multifidus berorigo pada
prosesus tranversus L5-C4, posterior sacrum, posterior spinailiaka, dan
berinsersio pada prosesus spinosus L5-C2. Otot rotator berorigo pada prosesus
tranversus L5-C1, dan berinsersio pada prosesus spinosus diatasnya. Otot
interspinalis berorigo pada prosesus spinosus L5-T12, prosesus spinosus T3-C2,
dan berinsersio pada prosesus diatasnya. Otot intertranversus berorigo pada
prosesus tranversus L5-C1 dan berinsersio pada prosesus tranversus diatasnya
(Cael, 2010).
Otot penggerak lateral
fleksi lumbal adalah otot quadratus lumborum dan psoas mayor (Hall, 2003). Otot
quadratus lumborum berorigo pada cristailiaca posterior, ligament iliolumbar,
dan berinsersio pada prosesus tranversus L1-L4, inferior costa 12. Otot psoas
mayor berorigo pada prosesus tranversus dan lateral corpus T12-L5, dan
berinsersio pada trochanter medial (Cael, 2010).