www.physiolearning.blogspot.com

Senin, 26 Mei 2014

Fasciitis Plantaris



Pengertian fasciitis plantaris

Fasciitis Plantaris adalah strain atau cidera berulang dari lengkung medial tumit yang merupakan salah satu penyebab paling umum dari nyeri di kaki. Terdapat dua fungsi dari fascia plantaris yaitu dilihat secara statis dan dinamis. Statis, menstabilkan arcus longitudinal dan arcus transversal. Dinamis, mengembalikan arcus dan membantu mensuport gerakan toe-off. Ketika jaringan fascia ini mengalami trauma atau inflamasi, akan terasa sakit dan atau kelemahan di area tersebut (Joshua Dubin, 2007).

Anatomi ankle dan foot

Kaki terdiri dari 26 tulang selain tibia dan fibula yang membentuk serangkaian lengkung di kaki. Dari 26 tulang 7 adalah tarsal yang terdiri dari calcaneus, talus, navicular, cuboid, cuneiform medial, lateral dan intermediet. 5 adalah metatarsal dan 14 adalah phalangeal (Cheryl, 1988). 

Telapak kaki memiliki dua arcus yaitu arcus longitudinal dan arcus transversal. Kapandji melaporkan bahwa ukuran normal dari arcus medial longitudinal adalah 15-18 mm yang diukur dari tanah sejajar navicular (Cheryl, 1988). Lengkung tersebut dibentuk oleh plantar aponeurosis yang sering dikenal plantar fascia, long and short plantar ligament, serta plantar calcaneonavicular ligament. Plantar Aponeurosis adalah jaringan tebal yang membentang dari tuberositas calcaneal dan menyatu dengan kulit, masuk kedalam sarung tendon fleksor dan ligament metatarsal transversal(Cheryl, 1988).

Faktor resiko 

Menurut James D. Goff , dkk (2011). Terdapat delapan faktor resiko yang yang mempengaruhi timbulnya atau dapat memperparah keluhan Fasciitis Plantaris. (1) Pes Planus atau keadaan kaki dalam posisi pronasi terus menerus, (2) Pes Cavus atau keadaan kaki yang memiliki arcus tinggi yang menandakan pemendekan fascia plantaris, (3) Aktifitas berlari yang berlebihan, (4) Perbedaan panjang kaki, (5) Obesitas atau berat badan yang berlebihan (IMT lebih dari 30 kg/m2), (6) Aktivitas berdiri atau berjalan lama seperti pekerja militer, (7) Gaya hidup buruk, (8) Kelemahan tendon Achilles dan otot penyusunnya.

Tanda dan gejala

Kebanyakan pasien memiliki rasa sakit di tumit merasa lemah setelah berdiri dari tempat tidur di pagi hari. Rasa sakit juga dirasakan ketika pasien beristirahat lama duduk dan kembali memulai untuk bangkit berjalan lagi. Pasien akan merasakan rasa yang tidak nyaman atau nyeri bila dilakukan peregangan di fascia plantaris ke arah dorsi fleksi dan penekanan di tuberculum calcaneal. Itu disebabkan karena terdapat osteofit yang tumbuh di area tersebut yang dapat dilihat dari foto rontgen. Namun tidak selalu seorang yang memiliki osteofit memiliki keluhan fasciitis plantaris sehingga pemeriksaan foto rontgen tidak menjadi prioritas pemeriksaan yang menunjang.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) merupakan alat pemeriksaan yang mahal. Walaupun demikian alat ini sangat efektif untuk melihat adanya jaringan fascia yang mengalami penebalan atau peradangan (James D. Goff, 2011).

Perawatan madiri

Perawatan mandiri ini dimaksudkan agar pasien setelah mendapatkan penanganan di rumah sakit oleh Fisioterapis dapat melakukan perawatan agar keluhan yang dialami tidak bertambah berat.
  1. Myofacial release >> Latihan myofacial release dapat diajarkan kepada pasien. Gerakan pertama pasien memegang phalang proksimal 1,2,3 menggunakan tangan kanan dan kemudian memendekan atau mengendurkan fascia plantaris dengan melakukan fleksi jari pada metatarsophalangeal (MTP’s). Sedangkan tangan kiri memberikan tekanan pada tengah jaringan fascia. Gerakan kedua pasien meregangkan fascia plantaris dengan mengekstensikan MTP’s dan tangan melakukan stretch ke arah proksimal secara berulag-ulang.
  2. Stretching >> Penguluran  otot gastrocnemius dan plantar fascia dengan stretch ke arah dorsi fleksi, wall stretch atau berjongkok.
  3. Latihan penguatan >> Latihan penguatan otot dengan latihan isometrik melawan tahanan dengan melakukan quadriceps band, atau dapat dimodifikasi dengan latihan bersepeda dan berenang.
  4. Night splint >> Merupakan orthose yang dipakai untuk menjaga atau mensuport fascia plantaris pada keadaan normal untuk meredam peradangan yang terjadi ketika lama istirahat dan terjadi pemendekan fascia plantaris. Sehingga nyeri tidak timbul ketika memulai beraktivitas.

Sumber :
Dubin, Joshua.2007. Evidence Based Treatment for Plantar Fasciitis. Review of Literature. Sports Therapy of USA.
Riegger, Cheryl. 1988. Anatomy of the Ankle and Foot. Physical Therapy. Journal of APTA. Volume 68/ Number 12.
Goff, James. 2011. Diagnosis and Treatment of Plantar Fasciitis. American Academy of Family Physicians.Volume 84(6):676-682.
Bolgla, Lori. 2004. Plantar Fasciitis and the Windlass Mechanism : Beomechanical Link to Clinical Practice. Journal of Athletic Training. National Athletic Trainers. Volume 39(1):77-82. Link :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar