www.physiolearning.blogspot.com

Jumat, 23 Mei 2014

Anatomy Lumbal


Columna vertebra merupakan gabungan dari 7 ruas tulang cervical, 12 ruas thoracal, 5 ruas lumbal, 5 ruas sacrum, dan 1 ruas tulang ekor. Vertebra lumbal tersusun membentuk cekungan lordosis (Putz, 2002).

Columna Vertebra (Hall, 2003).

Stabilisas vertebra lumbal terutama terdiri dari bentuk tulang vertebra dan ligamen sebagai stabilisas pasif serta otot sebagai stabilisasi aktif. Ligamen yang memperkuat persendian columna vertebralis region lumbal antara lain : (1) ligamen longitudinal anterior, (2) ligamen longitudinal posterior, (3) ligamen flavum, (4) ligamen interspinosus, dan (5) ligamen supraspinosus (Hall, 2003).
1.      Otot penyusun penggerak utama trunk
Otot trunk atau dikenal sebagai core muscle merupakan otot-otot yang berada pada vertebra dan pelvis. Struktur penyusun otot trunk yang berfungsi sebagai fleksor trunk adalah (1) rectus abdominis, (2) obliqus internus, (3) obliqus eksternus. Otot-otot ini berada di bagian perut (Hall, 2003). Otot rectus abdominis berorigo pada simpisis pubis dan berinsersio pada prosesus xhipoideus, cartilage costa, dan costa ke 5-7. Otot obliqus internus berorigo pada aponeurosis thoraco-lumbal, cristailiaca, ligament inguinal lateral dan berinsersio pada permukaan dalam costa ke 10-12, garis pectineal tengah dari pubis, dan linea alba. Otot obliqus eksternus berorigo pada permukaan luar costa ke 5-12 dan berinsersio pada puncak anterior tulang ilium, ligament inguinal, dan linea alba (Cael, 2010).
Grup Otot Fleksor Trunk (Hall, 2003)

Gerakan ekstensi digerakan oleh grup otot : (1) erector spine yang terdiri dari otot spinalis, longisimus, dan illiocostalis, (2) semispinalis yang tersusun dari otot semispinalis capitis, semispinalis cervicis, dan semispinalis thoracic, (3) otot vertebra dalam terdiriri dari otot mulitifidus, otot rotator, otot interspinal, otot intertransversus, and otot levator costae (Hall, 2003).

Otot illiocostalis berorigo pada sacrum aspek posterior, bibir medial ilium, permukaan posterior dari costa 1-12, dan berinsersio pada prosesus tranversus L1-L3, permukaan posterior dari costa 1-6, prosesus tranversus dari C4-C7. Otot longisimus berorigo pada aponeurosis thorako-lumbalis, prosesus tranversus L5-T1, prosesus spinosus C4-C7, dan berinsersio pada prosesus tranversus T1-T12, permukaan posterior dari costa 3-12, prosesus tranversus dari C2-C6, prosesus mastoideus. Otot spinalis berorigo pada prosesus spinosus T11-L2, prosesus spinosus C7-T2, dan berinsersio pada proses spinosus T1-T8, prosesus spinosus C2-C4. Otot semispinalis berorigo pada prosesus tranversus T10-C7, prosesus spinosus C6-C4, dan berinsersio pada prosesus spinosus T4-C2. Otot multifidus berorigo pada prosesus tranversus L5-C4, posterior sacrum, posterior spinailiaka, dan berinsersio pada prosesus spinosus L5-C2. Otot rotator berorigo pada prosesus tranversus L5-C1, dan berinsersio pada prosesus spinosus diatasnya. Otot interspinalis berorigo pada prosesus spinosus L5-T12, prosesus spinosus T3-C2, dan berinsersio pada prosesus diatasnya. Otot intertranversus berorigo pada prosesus tranversus L5-C1 dan berinsersio pada prosesus tranversus diatasnya (Cael, 2010).

Otot penggerak lateral fleksi lumbal adalah otot quadratus lumborum dan psoas mayor (Hall, 2003). Otot quadratus lumborum berorigo pada cristailiaca posterior, ligament iliolumbar, dan berinsersio pada prosesus tranversus L1-L4, inferior costa 12. Otot psoas mayor berorigo pada prosesus tranversus dan lateral corpus T12-L5, dan berinsersio pada trochanter medial (Cael, 2010).

1 komentar: